Artikel ini kelanjutan dari postingan sebelumnya : back halaman sebelumnya atau mulai dari awal : DiSiNi
Memilih Pair yg tepat!
Pada umumnya pasangan mata uang untuk scalping adalah yang tidak
mempunyai kecenderungan bergerak dengan tajam atau sering terjadi
lompatan harga dengan tiba-tiba. Dalam hal ini yang paling tepat adalah
kelompok pasangan mata uang utama, dan diantara pasangan mata uang utama
yang paling likuid adalah EUR/USD. Tetapi bagi scalper yang agresif dan
berpengalaman, pasangan mata uang cross dengan volatilitas tinggi juga
menjadi pilihannya semisal AUD/JPY, GBP/JPY dan GBP/CHF.
Memilih Pair yg tepat!
1) Scalping pada pasangan mata uang utama
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah EUR/USD, GBP/USD dan USD/CHF.
Walaupun USD/JPY dimasukkan dalam kelompok ini tetapi bagi para scalper pasangan dengan JPY mempunyai perilaku pergerakan yang berbeda dan dikelompokkan dalam pasangan mata uang untuk carry trade atau disebut carry pair.
Pasangan mata uang utama menjadi pilihan scalper karena sangat likuid disamping tidak begitu terpengaruh oleh kejutan-kejutan yang kadang bisa terjadi pada pasar (market shocks). Suatu saat pada kondisi pasar tertentu yang menggerakkan pasangan AUD/JPY hingga 100 pip hanya mampu membuat EUR/USD bergerak kurang dari 30 pip.
Walaupun USD/JPY dimasukkan dalam kelompok ini tetapi bagi para scalper pasangan dengan JPY mempunyai perilaku pergerakan yang berbeda dan dikelompokkan dalam pasangan mata uang untuk carry trade atau disebut carry pair.
Pasangan mata uang utama menjadi pilihan scalper karena sangat likuid disamping tidak begitu terpengaruh oleh kejutan-kejutan yang kadang bisa terjadi pada pasar (market shocks). Suatu saat pada kondisi pasar tertentu yang menggerakkan pasangan AUD/JPY hingga 100 pip hanya mampu membuat EUR/USD bergerak kurang dari 30 pip.
Pasangan mata uang utama diperdagangkan di seluruh dunia hampir oleh
semua bank besar dan institusi keuangan karena mata uang ini juga
digunakan sebagai cadangan devisa di berbagai negara. Dalam hal volume
perdagangan harian pasangan mata uang utama adalah yang paling besar.
Karena sifat pergerakan harganya yang relatif lambat, scalper yang lebih
senang bermain dengan range trading yang teratur, tidak menyukai
kejutan dan gejolak pasar dan cukup puas dengan profit yang
‘konservatif’, bisa konsentrasi untuk scalping pada pasangan mata uang
utama.
2) Scalping pada carry pair atau pasangan mata uang untuk carry trade
Carry
pair adalah pasangan mata uang yang biasanya dipilih untuk
diperdagangkan dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan dari perbedaan
tingkat suku bunga harian antara kedua mata uang dalam pasangan
tersebut (carry trade). Carry pair juga likuid, tetapi cukup volatile.
Pasangan seperti EUR/JPY, GBP/JPY dan USD/JPY juga diperdagangkan oleh
para pemain besar di seluruh dunia tetapi cukup bergejolak (hectic)
dengan volatilitas dan range yang lumayan tinggi (misalnya GBP/JPY).
Hal ini bisa terjadi karena para pemain besar yang sedang melakukan perdagangan carry trade meminjam Yen dan diinvestasikan pada mata uang lain yang selanjutnya bisa ditahan atau digunakan untuk bermain di instrument investasi yang lain. Jika saat ini tingkat suku bunga Yen sebesar 0.1% dan suku bunga Australia terakhir adalah 3.25% maka bagi carry trader mengambil posisi buy AUD/JPY saat ini jelas menguntungkan selama strategi mereka untuk mengatasi fluktuasi harian pasangan mata uang tersebut benar-benar tepat.
Hal ini bisa terjadi karena para pemain besar yang sedang melakukan perdagangan carry trade meminjam Yen dan diinvestasikan pada mata uang lain yang selanjutnya bisa ditahan atau digunakan untuk bermain di instrument investasi yang lain. Jika saat ini tingkat suku bunga Yen sebesar 0.1% dan suku bunga Australia terakhir adalah 3.25% maka bagi carry trader mengambil posisi buy AUD/JPY saat ini jelas menguntungkan selama strategi mereka untuk mengatasi fluktuasi harian pasangan mata uang tersebut benar-benar tepat.
Para carry trader jelas bukan scalper. Mereka menahan posisinya
terutama guna memperoleh bunga, dan sekaligus berharap agar tidak
terlalu bergejolak hingga melawan posisi yang dibukanya. Akibatnya jika
terjadi kejutan di pasar seperti saat bank sentral Jepang (BoJ)
melakukan intervensi untuk memperlemah nilai Yen mereka menambah jumlah
lot tradingnya (karena buy AUD/JPY atau buy USD/JPY) sehingga
mengakibatkan loncatan harga pasar dalam waktu singkat. Sebaliknya jika
The Fed memotong tingkat suku bunga US dollar, mereka yang punya posisi
buy USD/JPY segera menutup posisinya. Karena mereka rata-rata adalah
pemain besar, loncatan harga pasar yang terjadi cukup signifikan.
Dengan karakter carry pair yang seperti itu jelas tidak nyaman bagi
scalper apalagi yang belum berpengalaman. Selain sulit mengantisipasi
gejolak yang tiba-tiba, juga terjadi pelebaran spread pada saat terjadi
fluktuasi harga yang kuat sehingga sangat riskan bagi scalper yang belum
mahir dan tidak terbiasa dengan kondisi pasar seperti itu. Jika Anda
cermati pelebaran spread yang terjadi pada carry pair akan lebih besar
dan lebih lama dari mata uang utama. Para scalper pemula tidak
dianjurkan untuk trading pada carry pair. Bagi scalper yang telah mahir
biasanya menggunakan metode mengikuti trend (trend following) dengan
strategi breakout jika bermain scalping pada carry pair. Selain pasangan
diatas, carry pair lain yang populer untuk scalping adalah CAD/JPY,
GBP/CHF dan EUR/CHF (sebelum CHF dipatok terhadap EUR).
3) Scalping pada pasangan mata uang eksotis
Eksotis
adalah istilah yang digunakan pada pasar option untuk mata uang
negara-negara yang sedang berkembang dengan laju perekonomian tinggi,
misalnya ZAR (Rand Afrika Selatan), BRL (Real Brasil), SGD (Dollar
Singapura), NOK (Krone Norwegia) dan sebagainya. Dalam pasar forex
pasangan mata uang eksotis biasanya yang dipasangkan dengan mata uang
utama khususnya US dollar seperti BRL/USD, NOK/USD, USD/ZAR atau
USD/SGD. Bagi scalper tidak dianjurkan trading pada pasangan mata uang
eksotis karena spreadnya cukup tinggi, sering terjadi gap dan kurang
likuid. Untuk trading dalam jangka waktu yang sangat pendek money
management sulit diterapkan pada pergerakan harga pasangan mata uang
ini........
Waktu/Jam Scalper Beraksi..!
Sebagian scalper menyukai kondisi pasar yang choppy dan tanpa arah
yang jelas atau ngacak, sementara yang lain lebih suka pada kondisi
pasar dengan arah pergerakan yang jelas dan kuat serta volatilitas
tinggi. Walau kedua gaya tersebut sama-sama profitable, namun periode
waktu untuk masing-masing kondisi pasar tersebut berbeda. Scalper sejati
tidak menahan posisi tradingnya terlalu lama dan hampir tidak
menerapkan money management dengan rinci, oleh sebab itu scalper selalu
berusaha mencari periode waktu yang choppy atau saat-saat tertentu
dimana volatilitas pergerakan suatu mata uang sangat tinggi, guna
memperoleh manfaat dalam waktu singkat.
Berikut periode waktu trading yang sering dimanfaatkan para scalper:
Waktu/Jam Scalper Beraksi..!
Berikut periode waktu trading yang sering dimanfaatkan para scalper:
Waktu Scalper
1) Jam 7:00 s/d 8:00 a.m EST ( Jam 19:00 s/d 20:00 WIB) :
1) Jam 7:00 s/d 8:00 a.m EST ( Jam 19:00 s/d 20:00 WIB) :
Periode
waktu ini adalah ketika pasar Eropa bergerak choppy pada saat trader
bersiap-siap masuk ke pasar New York pada jam 8:00 a.m EST. Walaupun
pasar London dan Frankfurt masih buka, tetapi likuiditasnya jauh
berkurang seiring dengan volume perdagangan yang menyusut. Rilis data
ekonomi Eropa yang penting telah usai pada jam-jam ini (biasanya dirilis
sekitar jam 4 a.m) dan para trader memilih keluar dari pasar sambil
menyiapkan strategi lebih lanjut untuk menyambut para pemain Amerika.
Para scalper yang suka pada kondisi choppy biasanya masuk pasar pada
periode waktu ini. Dengan kondisi pasar yang choppy dan cenderung agak
sepi, scalper bisa menerapkan strategi trading dengan memanfaatkan
fluktuasi dua arah yang relatif stabil. Hasilnya cukup efektif dan
konsisten selama tidak ada breaking news atau kejadian yang tidak
terduga yang bisa mempengaruhi pasar.
Mendekati rilis berita fundamental penting Amerika Serikat atau Canada (biasanya jam 8:30 a.m EST), pasar bisa saja bergerak dengan volatilitas tinggi sebagai antisipasi berita yang akan dirilis (pre-news release). Scalper sudah hafal pola pergerakan harganya, biasanya pasar membentuk pola segitiga (triangle), dan mereka akan trading dengan membuka posisi pada range harga didalam segitiga tersebut. Berdasarkan kaidah sifat pola segitiga (triangle chart pattern), harga akan break dengan kuat saat rilis berita penting tersebut.
Mendekati rilis berita fundamental penting Amerika Serikat atau Canada (biasanya jam 8:30 a.m EST), pasar bisa saja bergerak dengan volatilitas tinggi sebagai antisipasi berita yang akan dirilis (pre-news release). Scalper sudah hafal pola pergerakan harganya, biasanya pasar membentuk pola segitiga (triangle), dan mereka akan trading dengan membuka posisi pada range harga didalam segitiga tersebut. Berdasarkan kaidah sifat pola segitiga (triangle chart pattern), harga akan break dengan kuat saat rilis berita penting tersebut.
2) Jam 8:00 s/d 10:00 a.m EST ( Jam 20:00 s/d 22:00 WIB) :
Periode
waktu ini sangat beresiko tinggi bagi scalper pemula yang belum
berpengalaman. Pada jam-jam ini pasar New York, London dan Frankfurt
semua aktif dan beberapa data ekonomi penting biasanya dirilis pada
periode waktu ini. Sepanjang periode waktu ini pasar sangat likuid dan
volatile sehingga diperlukan teknik dan strategi scalping yang sudah
teruji untuk bisa bermain seirama dengan fluktuasi harga pasar.
Pada time frame rendah (5 menit atau 1 menit) trend selalu
berubah-ubah dengan cepat dan tajam, biasa disebut dengan micro trends
(karena terjadi pada time frame rendah). Untuk bisa mengantisipasi
perubahan tersebut dengan cepat dan tepat, scalper mesti menguasai
analisa teknikal secara detail dengan kemampuan applikasi yang tinggi.
Scalper yang sudah mahir dan berpengalaman tentu akan memilih untuk
trading pada periode waktu ini. Selain terdapat banyak kesempatan
membuka posisi, profit yang dihasilkan juga cukup memadai. Scalper akan
membuka dan menutup posisi tradingnya seirama dengan trend, dan jika
kondisi pasar sedang bagus mereka menerapkan trailing stop pada sebuah
posisi sambil membuka posisi baru.
3) Jam 3:00 s/d 7:00 p.m EST ( Jam 3:00 s/d 7:00 WIB) :
Periode
ini bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu antara jam 3:00 s/d 5:00 p.m
EST dimana sebagian bank di Amerika Serikat masih buka, dan antara jam
5:00 s/d 7:00 p.m EST, waktu trading yang paling sepi. Hampir semua
pasar utama telah tutup, dan walaupun masih dalam waktu trading tetapi
aktivitasnya telah jauh berkurang. Scalper yang menyukai pergerakan
pasar yang lambat dan tenang biasanya memulai aktivitas tradingnya pada
periode waktu ini. Mereka mengambil keuntungan dari fluktuasi harga
pasar yang tanpa arah dengan range kecil. Pada jam-jam ini cocok untuk
menerapkan robot disamping trading cara manual. Dengan robot bisa
diperoleh hasil trading yang relatif cepat dengan resiko yang rendah.
Bagi scalper yang menyukai kondisi pasar agak volatile bisa trading
pada jam 3:00 s/d 5:00 a.m EST, sementara yang suka kondisi choppy akan
masuk pada jam berikutnya. Sebenarnya cukup sulit untuk membuka dan
menutup posisi pada kondisi pasar seperti ini. Scalper menyiasatinya
dengan membuka beberapa posisi trading dan segera menutupnya (multiple
trades) secara berturut-turut dalam waktu yang sangat singkat.....................
bersambung : klik ' Lanjutkan.......5
-------------------0/0--------------------
Belajar bareng yuk Bersama 'Trader Hitam Putih' Indonesia.

No comments:
Post a Comment
Sobat Trader bisa menuliskan pesan & komentarnya disini..
Thanks
admin@hmtrader.xyz