Stochastic - Bagian : 1
Indikator ini memiliki dua garis: yaitu garis %K dan garis %D. Demi kemudahan untuk membedakannya, biasanya keduanya diberi warna yang berbeda. Warna yang biasa digunakan adalah warna biru muda untuk %K dan warna merah untuk %D. Selain itu, %D juga biasanya ditampilkan sebagai garis putus-putus.
Tentu saja warna-warna itu nantinya bisa Anda ganti sesuai selera, yang penting nanti Anda bisa membedakan mana yang %K dan mana yang %D.
Gbr.1
Pada stochastic, area overbought ini berlokasi di atas level 80, sedangkan area oversold berlokasi di bawah level 20. ( lihat Gbr.1 )
Di awal telah dikatakan bahwa stochastic bisa membantu Anda menemukan momen entry yang baik. Yang menjadi sinyal adalah crossover (persilangan/perpotongan) antara garis %K dan %D. - diarea over diatas..
Maka untuk entry posisi kita bisa :
- Sinyal sell : muncul ketika stochastic telah berada di area overbought. dan..
- Sinyal buy: muncul ketika stochastic telah berada di area oversold.
(lihat Gbr.2 - dibawah)
Gbr. 2
Kalau begitu, stochastic tak berguna ketika market trending dong?
Tidak sepenuhnya demikian, sebab masih ada cara mempergunakan stochastic meskipun market sedang trending.
Ketika market sedang trending, Anda masih bisa menggunakan stochatic sebagai referensi. Syaratnya: sinyal yang muncul harus searah dengan tren yang sedang berlangsung. Jadi pada saat downtrend, yang dicari adalah sinyal sell. Sebaliknya pada saat uptrend, yang Anda cari adalah sinyal buy.
(perhatikan Gbr. 3 dan 4 - dibawah)
Gbr.3
- dari gambar diatas misalnya terjadi 'trend UP utk entry trend cari 'Stochastic signal buy
- dari gambar diatas misalnya terjadi 'trend UP utk entry trend cari 'Stochastic signal buy
Gbr.4
- dari gambar diatas misalnya terjadi 'trend DOWN utk entry trend cari 'Stochastic signal sell
- Ini kalo sobat kale aja menggunakan 'strategi'followTrend.
trus pakai pusaka andalan ini gk adasalahnya 'catat' tulisan diatas...
Nah, petuah bijaknya master2 trader adalah:
buy-lah engkau pada saat uptrend dan sell-lah engkau pada saat downtrend.
(lah koQ malah guyu?? karena petuah tsb: kadang2/sering penulis 'langgar' gk nurut 'pakem)
ciakakaka..
2.Menemukan konfergen & divergence dengan stochastic
Pada beberapa waktu lalu penulis pernah 'paparkan' kejadian' konfergen/divergen'.
Mungkin yg kemaren2 gk masuk kuliahnya ( bisa baca klik :konfergen/divergen)
Nah?
Stochastic ini tergolong' indikator yg berkarakter 'oscilator juga. Yg mana karakter2 oscilator biasanya
nampilkan signal kadang2 bisa lbh cepat daripada indikator yg bkn karakter oscilator..
Selain memberikan informasi overbought dan oversold,
stochastic juga bisa dimanfaatkan untuk mencari 2 kasus diatas.
Caranya mirip dengan mencari pola konfergen/divergence pada MACD/CCI dll jenis oscilator lain.
Perhatikan Gbr . dibawah

Gbr. 5
terjadi 'Stochastic bullish divergence
Di atas adalah contoh bullish divergence yang diperoleh dengan menggunakan stochastic
pada grafik AUD/USD.
Bullish divergence akan memperoleh konfirmasi ketika stochastic naik melampaui level 50.

Gbr.6
terjadi Stochastic bearish konfergen
Di atas ini adalah contoh bearish konfergen yang terlihat pada grafik AUD/USD dengan menggunakan stochastic.
Bagaimana, cukup sederhana kan?
Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah memperbanyak latihan dengan mengamati stochastic.
Itulah mungkin cara2 sederhana menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal .
- dari gambar diatas misalnya terjadi 'trend DOWN utk entry trend cari 'Stochastic signal sell
- Ini kalo sobat kale aja menggunakan 'strategi'followTrend.
trus pakai pusaka andalan ini gk adasalahnya 'catat' tulisan diatas...
Nah, petuah bijaknya master2 trader adalah:
buy-lah engkau pada saat uptrend dan sell-lah engkau pada saat downtrend.
ciakakaka..
2.Menemukan konfergen & divergence dengan stochastic
Pada beberapa waktu lalu penulis pernah 'paparkan' kejadian' konfergen/divergen'.
Mungkin yg kemaren2 gk masuk kuliahnya ( bisa baca klik :konfergen/divergen)
Nah?
Stochastic ini tergolong' indikator yg berkarakter 'oscilator juga. Yg mana karakter2 oscilator biasanya
nampilkan signal kadang2 bisa lbh cepat daripada indikator yg bkn karakter oscilator..
Selain memberikan informasi overbought dan oversold,
stochastic juga bisa dimanfaatkan untuk mencari 2 kasus diatas.
Caranya mirip dengan mencari pola konfergen/divergence pada MACD/CCI dll jenis oscilator lain.
Perhatikan Gbr . dibawah
Gbr. 5
terjadi 'Stochastic bullish divergence
Di atas adalah contoh bullish divergence yang diperoleh dengan menggunakan stochastic
pada grafik AUD/USD.
Bullish divergence akan memperoleh konfirmasi ketika stochastic naik melampaui level 50.
Gbr.6
terjadi Stochastic bearish konfergen
Di atas ini adalah contoh bearish konfergen yang terlihat pada grafik AUD/USD dengan menggunakan stochastic.
Bagaimana, cukup sederhana kan?
Yang perlu Anda lakukan sekarang adalah memperbanyak latihan dengan mengamati stochastic.
Itulah mungkin cara2 sederhana menggunakan stochastic oscilator dalam analisa teknikal .
Waah ada yg triak2 diluar??
Ahh lo' teori mulu.. mana buktinya kalo 'pusaka ini ampuh.
OO mau bukti2...^_^
OKe kita lanjutkan di : Bagian 2..
Belajar bareng yuk Bersama 'Trader Hitam Putih' Indonesia.

No comments:
Post a Comment
Sobat Trader bisa menuliskan pesan & komentarnya disini..
Thanks
admin@hmtrader.xyz